Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, dihiasi sebanyak enam pulau-pulau besar yang berisikan 34 provinsi. Salah satunya tempat wisata di Magelang. Meskipun demikian, banyak orang yang belum mengenali Tanah Air sebagai negara yang kaya akan tempat wisata, dan lebih memilih untuk terbang ke negeri orang saat liburan. Padahal, Indonesia tak melulu hanya Pulau Bali dan Lombok, tak semata hanya Raja Ampat atau Taman Laut Bunaken. Wisata Magelang ini juga bisa dijelajahi.
Cobalah berkunjung ke Jawa Tengah, tepatnya ke Magelang, sebuah wilayah perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak terlalu santer terdengar, karena kota ini tak sebesar Semarang atau Surakarta. Namun, destinasi wisata Magelang tak kalah dari wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Yuk, jelajahi Magelang dengan berkunjung ke 15 destinasi wisata ini
1. Bukit Tidar
Bukit Tidar Disebut sebagai “Pakunya Tanah Jawa”, Bukit Tidar biasanya digunakan sebagai tempat berlatih Akademi Militer setempat. Asal mula nama Tidar pun tak sembarangan. Konon katanya, pada zaman dahulu, setiap orang yang berkunjung ke bukit ini selalu meninggal, atau dalam Bahasa Jawa disebut dengan “modar”. Ari kata Tidar sendiri pun “mati” atau “modar”.
Deretan pohon pinus yang menjulang tinggi membuat tempat wisata di Magelang ini masih tampak asri dan segar. Berjalan kaki sedikit, Anda akan menemukan sebuah makam keramat yang kabarnya adalah penakluk bukit ini, yaitu Syaikh Subakir. Tak jauh dari makam Syaikh Subakir, ada sebuah makam lainnya milik Kyai Sepanjang, yaitu tombak empunya Syaikh Subakir yang panjangnya hingga tujuh meter.
2. Candi Mendut
Candi Mendut Candi memang telah menjadi sebuah destinasi wisata yang amat menarik untuk dikunjungi. Kembali pada masa beratus tahun silam membuat kita mengerti bagaimana kisah-kisah kerajaan yang telah ada saling berebut kekuasaan. Salah satu candi yang wajib Anda tuju saat berkunjung ke Magelang adalah Candi Mendut. Berdasarkan catatan yang ditulis oleh seorang arkeolog bernama J.G. de Casparis, Candi Mendut dibuat oleh kaum Dinasti Syailendra pada tahun 824 Masehi, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Indra. Namun, bangunan ini sempat menghilang, dan ketika ditemukan dan disusun kembali pada tahun 1836 silam, bagian atapnya tidak pernah ditemukan.
Masih dari catatan yang sama, dituliskan bahwa pada masa itu, Raja Indra membangun satu bangunan suci yang dinamai Wenuwana, artinya hutan bambu. Kabarnya, inilah yang membuat Casparis menyimpulkan bahwa latar belakang pembangunan Candi Mendut adalah sebuah tempat suci Raja Indra.
3. Candi Pawon
Candi Pawon Tak jauh dari Candi Mendut, jangan lupa sekalian singgah ke Candi Pawon. Pada abad ke-20 silam, candi ini ditemukan dalam keadaan rusak di antara semak-semak. Lalu, bangunan ini pun dipugar pada tahun 1903. Tidak banyak informasi yang menceritakan tentang candi ini, tetapi dari sebuah catatan milik J.G. de Casparis, Candi Pawon dibangun lagi-lagi saat Dinasti Syailendra sedang berkuasa. Namun, bukti keberadaan Dinasti Syailendra sebagai pemilik candi ini tidak didapatkan, karena tak adanya arca bercorak Buddha.
Meskipun demikian, terdapat hiasan-hiasan berupa pohon hayati yang hingga kini digunakan sebagai simbol dari kalpataru. Hiasan ini diapit oleh Kinara-Kinari, sebuah makhluk berbadan burung dengan kepala manusia dan pundi-pundi.
4. Puthuk Setumbu
Punthuk Setumbu Ingin menyaksikan fenomena matahari terbit atau tenggelam yang begitu menawan? Punthuk Setumbu adalah tempat wisata di Magelang yang tepat untuk Anda tuju. Bertemankan Gunung Merbabu dan Merapi di antaranya, datang dan berpulangnya matahari menjadi peristiwa paling indah yang tak boleh Anda lewatkan. Siluet Candi Borobudur dari kejauhan juga akan membuat mata Anda semakin menatap takjub dan mulut tak hentinya berdecak kagum.
Sebelum menjadi sebuah destinasi wisata favorit, dahulu Punthuk Setumbu hanyalah sebuah bukit setinggi 400 meter yang dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai ladang. Tersedia gazebo untuk pengunjung bersantai sembari menunggu datang atau pulangnya matahari. Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi tempat wisata di Magelang yang satu ini adalah saat musim kemarau datang, atau antara bulan Juni hingga Agustus.
5. Hutan Pinus Kragilan
Pinusan Kragilan Berada di kaki Gunung Merbabu, Pinusan Kragilan merupakan sebuah tempat wisata di Magelang yang didominasi oleh hamparan pepohonan pinus yang menjulang. Oleh para pengunjung, tempat wisata ini lebih akrab disapa dengan sebutan Top Selfie Pinusan Kragilan. Pemberian nama ini bukan tanpa alasan, karena memang ada banyak sekali tempat berfoto yang pemandangannya begitu menakjubkan.
Salah duanya adalah di bagian tengah hutan dan di jalanan lurus yang lokasinya tepat di setelah pintu masuk. Sembari menjelajah hutan dan berfoto, Anda bisa sekaligus menyusuri Sungai Selo Tumpang yang juga mengalir di sepanjang hutan pinus ini. Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp10.000 per orang, Anda sudah bisa mendapatkan liburan yang amat sempurna. Namun, perlu diingat bahwa Anda tidak diizinkan untuk mendirikan tenda dan berkemah di sini.
6. Museum OHD
Kota Magelang tak hanya kaya akan destinasi wisata yang menyuguhkan pemandangan alam nan eksotis. Anda juga bisa menemukan wisata menarik lainnya, seperti misalnya Museum OHD. Museum yang berlokasi di Jalan Jenggolo No. 14, Kota Magelang ini adalah museum pribadi milik Dr. Oei Hong Djien yang memajang semua benda-benda koleksinya. Nama museum ini pun diambil dari singkatan namanya, OHD.
. Dr. Oei memulai menampilkan koleksinya sejak tahun 1970 silam. Hingga kini, lebih dari 2.000 koleksi telah terpampang di museum ini. Tempat wisata di Magelang ini buka mulai dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB setiap hari, kecuali hari Selasa dan hari libur. Biaya masuk yang harus Anda bayar untuk bisa melihat koleksi Dr. Oei di museum ini adalah Rp50.000 per orang.
7. Air Terjun Kedung Kayang
Air Terjun Kedung Kayang terkenal bukan hanya karena panorama alamnya, melainkan karena mitos di balik adanya tempat wisata di Magelang ini. Pancuran airnya berasal dari tiga mata air yang keluar dari retakan bebatuan. Di balik derasnya pancuran air, terdapat sebuah gua yang konon katanya sering digunakan untuk bertapa.
Tak berhenti sampai di situ, mitos ini pun masih berlanjut hingga pada penamaan destinasi wisata ini. Kabarnya, air terjun ini dinamai dari tiga orang empu, yaitu Empu Khalik, Empu Panggung, dan Empu Putut. Lokasi ini merupakan tempat tinggal ketiganya. Lalu, mereka pun mengadakan sayembara melempar telur. Lokasi pecahnya terlu inilah yang kemudian menjadi asal mula ketiga sumber pancuran airnya.
8. Desa Candirejo
Saat berkunjung ke Magelang, sempatkanlah untuk mengenal budaya dan tradisinya yang unik. Cobalah berkunjung ke Desa Candirejo, karena di desa yang berlokasi sejauh 2,5 kilometer saja dari Candi Borobudur ini, Anda akan menemukan berbagai cerita dari para penduduk lokal yang menarik. Kabarnya, dahulu desa ini menjadi tempat menginap para wisatawan yang akan mengunjungi Candi Borobudur. Anda pun bisa menginap di sini dan menikmati berbagai macam wisata yang ditawarkan oleh para penduduk, mulai dari wisata agro, budaya, hingga wisata alamnya.
Tak cukup sampai di situ saja, jangan lupa juga untuk mempelajari tradisi dan adat masyarakat setempat yang hingga kini masih dipertahankan dan dilestarikan eksistensinya, meskipun zaman telah berubah modern sejak lama. Jadi, saat Anda mengunjungi dan menikmati megahnya Candi Borobudur, jangan sampai lupa untuk mampir ke Desa Candirejo.
9. Pemandian Air Hangat di Candi Umbul
Pemandian Air Hangat di Candi Umbul Sebelum pulang, relaksasikan tubuh dan pikiran Anda dengan cara mandi air hangat di Pemandian Candi Umbul. Berdasarkan penuturan masyarakat setempat, pemandian ini dahulu adalah tempat sang putri raja membersihkan diri setelah menjalani berbagai ritual yang dilangsungkan di Candi Borobudur. Lokasi pemandian ini menjadi satu dengan Candi Umbul, salah satu candi bercorak Hindu yang dibangun pada abad ke-9 Masehi, tepatnya saat Kerajaan Mataram kuno masih berjaya.
Dalam Bahasa Jawa, kata ‘umbul’ memiliki arti muncul. Adanya gelembung udara yang muncul dari dasar kolam menjadi asal mula nama pemandian ini. Ada dua kolam yang bisa Anda pilih, masing-masing memiliki air hangat dan air biasa. Keduanya sama-sama menyegarkan badan, karena Anda akan ditemani dengan pemandangan alam yang begitu memukau selama berenang di tempat wisata di Magelang yang satu ini. Pemandian ini berada di Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, bersisian dengan Telaga Bleder dan Curug Sekar Langit. Di sekitar lokasi, Anda akan melihat sisa-sisa reruntuhan Candi Umbul yang berserakan dan dibiarkan begitu saja.
10. Air Terjun Silawe
Masih seputar wisata air terjun, selanjutnya ada Air Terjun Silawe. Lokasi destinasi wisata ini ada di Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kabupaten Magelang, tepat di lereng Gunung Sumbing bagian selatan. Air terjun ini tak jauh dari Gardu Pandang Ketep dan Air Terjun Kedung Kayang, tetapi masih banyak yang belum mengetahuinya karena sulitnya akses untuk menuju ke tempat wisata di Magelang yang satu ini.
Saat hendak dibuka menjadi sebuah destinasi wisata, tempat ini memiliki banyak sekali sarang laba-laba, atau yang dalam Bahasa Jawa disebut “lawe”. Inilah yang menjadi asal mula penamaan Air Terjun Silawe. Di lokasi yang sama, Anda bisa sekalian mampir ke Curug Sigong. Pemandangan yang disuguhkan kedua air terjun ini akan membuat pengalaman liburan Anda semakin tak terlupakan.