Pesona Candi Sukuh Surakarta

Pesona Candi Sukuh di Karanganyar dihiasi beberapa relief yang cukup erotis. Anda yang berkunjung ke Candi Sukuh jangan berpikiran yang jorok ya, relief di Candi Sukuh ini ada maknanya.

Dari sekian banyak candi yang berada di Indonesia, Candi Sukuh termasuk yang paling menarik. Karena Candi Sukuh tidak seperti dengan Candi Hindu pada umumnya. Bentuknya menyerupai Piramida Aztec yang berada di Meksiko.

Candi Sukuh mempunyai relief dan arca dengan vulgar mengumbar seksualitas. Bentuk alat kelamin pria, juga wanita tergambar jelas di relief dan arca yang terpampang di beberapa bagian candi.

Lambang lingga dan yoni yang mempresentasikan kelamin pria dan wanita juga terukir jelas di Candi Sukuh yang sudah ada sejak abadr ke 15.

Rute dan Harga Tiket Masuk Candi Sukuh

candi sukuh

Candi Sukuh merupakan Candi Hindu pada jaman Majapahit yang berlokasi di Jawa Tengah. Letak Candi Sukuh berada di Dusun Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Candi Sukuh berada di lerang Gunung Lawu pada ketinngganlebih dari 1.186 meter diatas permukaan laut.

Dari pusat Kota Solo, Candi Sukuh dapat ditempuh kurang lebih 1.5 jam menggunakan jalur darat. Jalanan menuju Candi Sukuh ini berkelok kelok naik turun, tanjakan turunan dan belokan cukup curam, jadi pasikan mobil Anda dalam kedaan yang prima.

Perjalanan yang penuh dengan rasa yang membuat berdebar – debar akan terbayar tuntsa saat Anda sampai di Candi Sukuh. Untuk harga tiket masuk Candi Sukuh ini sebesar Rp. 7.000 ribu rupiah, dan Anda bisa menyewa kain dengan membayar seiklasnya.

Sejarah Singkat Candi Sukuh

candi sukuh

Candi Sukuh ditemukan oleh arkeolog pada masa pemerintahan Gubernur Raffles pada tahun 1815. Usaha pelestarian kemplek Candi Sukuh ini dilakukan oleh Dinas Purbakala sejak tahun 1917. Konon Candi Sukuh ini didirikan pada abad ke 15 masehi, semasa dengan pemerintahan Suhita, Ratu Majapahit yang memerintah pada tahun 1429 – 1446. Juluan yang diberikan kepada candi yag sudah tua ini adalah “The Last Temple” karena candi Sukuh ini memang merupakan candi peninggalan Hindu yang terakhir pada jaman Majapahit.

Awal keberadaan Candi Sukuh ini menjadi hal yang kentroversial sebagai objek wisata karena terdapat beberapa arca atau patung yang menggambarkan alat reproduksi masnusia. Bentuk Candi Sukuh ini terkenal sangat unik karena berbeda dengan candi Hindu pada umumnya. Bentuk Candi Sukuh adalah trapesium dan mirip dengan candi peninggalan Suku Maya. Oleh karena keunikan Candi Sukuh maka menjadi candi yang sangat menarik di wilayah asia tenggara. Pada tahun 1995 Candu Sukuh diajukan ke UNESCO sebagai salah satu warisan dunia.

Menurut para ahli, Candi Sukuh dibangun untuk tujuan pengruwatan yaitu menangkal atau melepaskan kekuatan buruk yang mempengaruhi kehidupan seseorang akibat ciri – ciri tertentu yang dimilikinya. Dugaan itu didasarkan pada relief – relief yang memuat cerita – cerita pengruwatan, seperti Sudamala dan Grudheya, dan arca kura – kura dan garuda yang terlihat di Candi Sukuh . Di Candi Sukuh Anda akan disuguhi keindahan dari patung, arca, prasasti, serta relief – relief di sekitaran maupun di dalam candi.

Suasana sacral di area Candi Sukuh masih bisa Anda rasakan. Karena masih banyak sesajen yag sengaja digeletakan di tiap sudut bangunan candi. Terkadang kabut uga cepat turun dan menutupi kawasan Candi Sukuh ini. Beberapa dengan kebanyakan candi Hindu , candi peninggalan kerajaan Majapahit ini tidak menghada Keara matahari terbit, melainkan kearah barat. Dari segi arsitektur tidak seoerti candi lain yang menyimbolkan Gunung Semeru, melainkan memiliki puncak piramida terpotong. Selain itu terdapat teras bertingkat dengan satu anak tangga di tengah, serta sejumlah monolit dan patung besar yang mengelilinginya.

Sekilas Tentang Candi Sukuh

candi sukuh

Candi Sukuh memiliki tiga teras dan setiap teras Anda akan disugihi keunikan yang berbeda. Pada teras pertama merupakan gerbang utama untuk masuk candi kemudian dilanjutkan ke teras terdapat gapura yang sudah rsak dan tidak utuh lagu. Di samping kanan dan kiri gapura terdapat patung dwarapala yang merupakan patung penjaga gapura tersebut. Menuju keteras ketiga Anda bisa melihat terdapat pelantaran yang lumayan besar tempat Candi Sukuh berada. Teras ketiga ini merupakan teras terakhir dan tempat utama.

Saat Anda menaiki anak tangga dalam lorong gapura, akan disungguhi relief yang bisa dibilang cukup erotis dan vulgar terpahat di lantai. Relief ini menggambarkan phallus yang berhadapan dengan vagina. Sebenarnya relief tersebut bukanlah vulgar atau porno, tetapi relief ini adalah lambing kesuburan, akan filosofi yang terkadang di dalamnya. Relief tersebut sesungguhnya mengandung makna yang mendalam, relief teersebut sengaja dipahat di lantai ointu masuk dengan maksut agar siapa saja yang melangkahi relief tersebut segala kotoran yang melekat di badan menjadi sirna sebab sudah terkena suwuk.

Baca Juga Candi Cetho

Dari cerita nenek moyang juru kunci Candi Sukuh, relief ini untuk ter keperawanan calon pengantin. Pengantin laik – laki yang ingin menguji kesetiaan calon istrinya, dia akan meminta kekasihnya melangkahi di relief ini. Tanda bahwa calon pengantin masih perawan atau tidak, akan terbukti dengan kondisi kain kebaya yang dikenakan saat melangkahi relief. Jika kain kebaya yang digunakan robek atau terjatuh, maka dia masih perawan. Tetapi sebaliknya, jika kainnya hanya terlepas, sang calon istri diyakini sudah tidak perawan.

Mitos Dan Legenda Candi Sukuh

candi sukuh

Masih banyak mitos den legenda yang ada di dalam kawasan Candi Sukuh ini, tidak heran apa bila masih banyak orang yang memiliki kepercayaan kalau Candi Sukuh ini merupakan tempat dimana meraka bisa mendapatkan sebuah keberuntungan atau dapat segera diberi momongan / anak.

Tidak hanya itu, banyak juga orang yang melakukan ritual untuk menarik pusaka atau benda bnda gaib yang berada di kawasan Candi Sukuh, karena menurut mereka , dilokasi yang suasanyanya sedikit angker ini, masih banyak benda – benad pusaka yang tersembunyi atau disembunyikan oleh mahluk gaib.

Struktur Candi Sukuh

Walaupun sederhana, namun ini yang menjadi sebuah keunikan yang benar – benar melekat di Candi Sukuh ini. Struktur Candi Sukuh teresan sederhana disebabkan oleh 3 kemungkinan. Pertama, Candi Sukuh di pahat oleh seorang tukang kayu dan bukan tukang batu.Tukang kayu tersebut juka bukan pemahat dari kalangan keraton melainkan dari desa atau rakyat biasa.

Candu Sukuh dibuat dalam keadaan terburu – buru sehingga bentuknya terkesan kurang rapi. Dan berdirinya Candi Sukuh saat kondisi politik yang sedang buruk, karena menjelang runtuhnya Kerajaan Majapahit, sehingga tidak mungkin untuk membuat candi dengan ukuran yang sangat besar dan megah.

Dibalik dari misteri yang belum terungkap, banyak ahli yang beranggapan kalau Candi Sukuh dibuat pada abat ke 15, tepatnya ditahun 1429 – 1446 yakni pada masa menjelang berakhirnya Pemerintahan Majapahit yang di pimpin oleh Ratu Suhinta. Dengan menempati area seluas 5.500 meter persegi dan berada di ketinggian 910 mdpl. Di lereng Gunung Lawu membuat suasana di sekelilingnya senantiasa atau dimulainya oembangunan Sukuh.

 

Tinggalkan komentar